Haha Hihi Huhu Menjadi Anak Kos

Masiroh
2 min readMay 23, 2022

--

Ngekos

Sebagai anak kos yang baru pertama kali ngekos dalam seumur hidup, aku merasakan sensasi yang nano-nano ketika menjalani hari-hari sebagai anak kos. Selama lebih dari dua bulan ngekos, aku sudah merasakan sedikit asam dan garam terkait dunia kos-kosan. Tentunya ada sejumlah hal yang baru pertama kali aku alami setelah menjadi anak kos, baik hal yang menyenangkan maupun menyedihkan.

Salah satu hal menyenangkan yang aku alami selama menjadi anak kos adalah menjadi bebas, tetapi bukan bebas yang kelewat batas. Selama menjadi anak kos yang pada dasarnya jauh dari pengawasan orang tua di rumah, aku menjadi memiliki kebebasan dan kelonggaran yang lebih dari sebelumnya ketika di rumah. Di sini, aku bisa bebas mau makan kapan saja, mau mandi kapan saja, dan mau bangun kapan saja. Kalau sedang tidak nafsu makan, aku bisa saja tidak makan seharian tanpa dimarahi karena tidak ada yang tahu. Aku juga bisa bebas tidur jam berapa saja tanpa harus diteror dengan kalimat “Tidur sekarang, sudah malam. Matikan ponselmu.” Hehehe. Akan tetapi, aku tetaplah sadar bahwa kebiasaan di atas itu tidaklah baik jika dilakukan rutin setiap hari sehingga aku tetap berusaha untuk menjaga pola hidupku.

Menjadi anak kos yang bisa bebas juga ternyata tidak sepenuhnya menyenangkan. Adakalanya hal-hal yang menyedihkan terjadi. Beberapa hal menyedihkan yang aku alami selama menjadi anak kos misalnya adalah hidup menjadi kurang teratur. Sebenarnya saat di rumah pun, aku bukan tipe orang yang terjadwal, tetapi setidaknya ada orang tua yang mengawasi. Kalau di kos, karena aku sadar bahwa aku hidup secara mandiri tanpa pengawaan, seringkali aku menjadi lebih tidak disiplin dari sebelumnya. Ibaratnya, aku senang karena bisa sedikit bermalas-malasan untuk makan, mandi, ataupun tidur, tetapi ujung-ujungnya juga aku yang merugi sendiri akibat kemalasan dan ketidakdisiplinan itu. Mungkin istilahnya adalah “Bebas berisiko”.

Kemudian, tidak enaknya menjadi anak kos juga akan makin terasa ketika aku jatuh sakit. Saat sakit, tidak ada yang membantuku untuk mengurus diriku. Aku tetap harus membeli makan sendiri, mencuci piring sendiri, dan melakukan semuanya sendiri sambil menahan rasa sakit di badan. Sedih? Tentu saja. Sakit saat sedang di kos merupakan mimpi buruk bagi seluruh penghuni kos di belahan bumi mana pun. Karena aku sadar betapa menyedihkannya jatuh sakit saat di kos, aku selalu berusaha untuk menjaga pola hidupku. Aku selalu berusaha untuk tidak memanfaatkan situasi hidup sendiri ini untuk berlaku bebas dan terkesan menyiksa diri dengan pola hidup yang tidak teratur. Akan tetapi, terkadang sulit untuk tetap menjalani hidup sehat di tengah gempuran kemalasan dan promo G*food serta Sh*peefood pada beraneka macam produk makanan siap saji. Ternyata memang niat yang besar untuk tetap menjaga diri di tengah kebebasan hidup sendiri sangatlah dibutuhkan kawan.

#aduhtidakjelas #harikeduapuluhtiga #menuliskreatif

--

--